Sudah
empat tahun telah bapak presiden SBY memimpin Indonesia. Memimpin
negeri dengan ribuan gugusan pulaunya. Memimpin negeri yang kaya ini.
Dan menjadi pemimpin untuk generasi-generasi penerus negeri ini. Tidak
dirasa pula perubahan-perubahan yang dilakukan sang bapak presiden
setelah memimpin negeri ini.
Artinya tinggal satu tahun lagi Pak SBY
memimpin Indonesia dan kemudian diganti dengan presiden baru dengan
maksud dan tujuan yang berbeda-beda pula. Kita tidak tahu apa yang akan
dilakukan atau perubahan apa yang dilakukan presiden selanjutnya untuk
Indonesia.
Politik
tidak lebih adalah permainan terbesar dalam bisnis omong kosong.
Industri artifisial penuh kosmetik yang pernah ada di dunia.
Sebagaimana
bisnis omong kosong dijalankan, mereka harus berdiri diatas ribuan
omong kosong agar omong kosong tersebut menjadi sebuah sesuatu yang bisa
dijual dengan manis, dan dibeli dengan larisnya oleh para pemilih.
Kalian boleh saja tidak sependapat. Silahkan.
Menurut
survey, diseluruh dunia, kita bahkan punya kepala negara yang dituduh
secara serius oleh media massa telah menggelar pesta seks, mempekerjakan
gadis-gadis pekerja seksual, tapi dia tetap memenangi pemilihan umum.
Kita juga punya kepala pemerintahan yang hidup serumah dengan wanita
diluar ikatan pernikahan, bangga menunjukkan ke rakyatnya,
mempertontonkan sesuatu yang boleh jadi merupakan skandal besar di
negara lain, tapi atas nama demokrasi, dia justru memenangi pemilihan
umum di negaranya, dan pasangan wanita diluar nikahnya menjadi ibu
negara, wanita paling terhormat di negeri tersebut. Di sebuah negara,
ada bahkan pemimpin yang jelas-jelas mendukung kaum homo, lesbian,
bahkan mengangkat menteri-menterinya dari kaum homo tersebut, dan mereka
tetap memenangi pemilu di negaranya masing-masing. Ajaib. Mereka punya
catatan buruk dibanding kita. Tetapi mereka tetap bisa menjual bisnis
omong kosongnya. Menjadi presiden atau menteri.
Jadi
kalau anda homo atau mempunyai catatan-catatan buruk, dan anda jago
sekali menjual omong kosong anda, bisa jadi besok lusa kita akan punya
catatan seorang presiden homo pertama di dunia dalam zaman demokrasi
modern di sebuah negara, yaitu negara Indonesia. Jadi kenapa tidak? Saya
ulangi, kenapa tidak?
Pertanyaannya sekarang adalah HOW BULLSHIT ARE YOU?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar